Sejarah Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor
Rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang pertama didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 1 Juli 1882.
Ada dua alasan penting mengapa pemerintah Hindia Belanda ingin mendirikan rumah sakit jiwa, yaitu:
- Hasil sensus yang dilakukan pada tahun 1862 telah memperlihatkan kesimpulan tentang banyaknya pasien gangguan jiwa yang berkeliaran bebas di masyarakat.
- Keyakinan bahwa penyakit jiwa dapat disembuhkan jika diberi perhatian dan perawatan yang layak.
Sejarah Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor
dikeluarkan suatu Surat Keputusan Kerajaan No. 100 tanggal 20 Desember 1865, surat tersebut berisi tentang persetujuan untuk mendirikan 2 (Dua) Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.(Sejarah Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor)namun RSJ yang kedua baru dapat didirikan setelah pembangunan RSJ yang pertama selesai dan untuk keperluan di atas ditunjuklah 2 (dua) orang yaitu Dr. F. H. Bauer seorang psikiater dan Dr. W. M. Smit seorang dokter Angkatan Laut Belanda untuk meneliti beberapa kemungkinan lokasi untuk pendirian 2 (dua) RSJ tersebut.(Sejarah Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor)
Tanggal 1 Juli 1882 diresmikanlah RSJ Pusat Bogor dengan nama asli ”Krankzinnigengestich te Beuitenzorg” oleh Direktur P & K (Ex Onderwijs Van Eeredienst En Nijverheid).
dengan jumlah pekerja 35 orang Eropa dan 95 Pegawai Indonesia dan keturunan Cina diantaranya seorang dokter jiwa yang bernama Dr. Sumeru, dengan kapasitas 400 tempat tidur.(Sejarah Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor)
Pada periode tahun 1997-2001 terjadi peningkatan kunjungan rawat jalan dan peningkatan rata-rata hunian tempat tidur/rawat inap yang cukup signifikan seiring dengan peningkatan mutu pelayanan.
pengembangan pelayanan dan pembukaan pelayanan baru seperti Instalasi Pemulihan Napza, Ruang Model Praktik Keperawatan Profesional, ICU Psikiatri, Ruang Detoksifikasi maupun pelayanan umum. (Sejarah Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor)
Seiring dengan nuansa reformasi, RSJP Bogor mengalami beberapa perubahan, baik dari tatanan organisasi, strategi pelayanan maupun perubahan status RS RSJP Bogor diproyeksikan akan menjadi salah satu RS PERJAN.
Strategi lain dari pengembangan pelayanan adalah dengan mengubah nama RS dan bersamaan dengan momen peringatan 120 tahun RSJP Bogor pada tanggal 1 Juli 2002 RSJP Bogor diresmikan menjadi Rumah Sakit Dr.H.Marzoeki Mahdi. (Sejarah Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor)
Sedangkan Surat Keputusan Resmi (SK)-nya sendiri baru terbit pada tanggal 28 Juli 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar